Banyaknya pilihan makanan membuat rencana diet menjadi tak karuan. Untuk
memudahkan Anda memilih makanan dan mendukung pola makan sehat, penulis
Food Rules: An Eater's Manual, Michael Pollan meringkas isi bukunya untuk membantu Anda memilih makanan sehat.
1. Tambah porsi daun-daunan.
Makan sayur selalu menjadi rekomendasi untuk pola makan sehat. Namun sayuran seperti apa yang sebaiknya dipilih? Pollan menyarankan tambahkan porsi makanan berbasis tanaman terutama daun-daunan dalam pola makan harian.
2. Protein hewani dari sumber terbaik.
Jika ingin makan daging, seafood, ayam pilih produk yang diternak di lingkungan sehat. Dengan kata lain, hanya konsumsi makanan yang berasal dari sumber terbaik. Anda bisa menemukannya dengan panduan dari berbagai media.
3. Sayuran aneka warna.
Variasi makanan bukan hanya membuat waktu makan lebih menyenangkan. Anda bisa menambah variasi makanan dari ragam pilihan warna sayur. Selain terlihat lebih cantik dan memancing selera makan, sayuran aneka warna yang diasup dalam satu porsi menu harian mengandung lebih banyak antioksidan pelawan penyakit kronis.
4. Junk food rumahan.
Kalau Anda ingin makan junk food, tak perlu menahan keinginan ini. Anda masih bisa menikmatinya asalkan memasak sendiri di rumah.
5. Roti gandum.
Semakin putih warna roti semakin tinggi risiko kesehatannya. Jadi pilih roti gandum dan minimalisasi konsumsi produk berbasis tepung putih.
6. Belanja makanan segar.
Saat berbelanja di supermarket, jangan terkecoh dengan produk makanan olahan yang berjejer di bagian tengah toko. Sebaiknya segera menuju tempat makanan segar lalu isi kereta belanja Anda dengan aneka makanan segar bukan makanan olahan.
7. Jangan sepelekan ikan sarden.
Ikan sarden bisa menjadi salah satu pilihan makanan kaya nutrisi. Kandungan omega-3 pada ikan sarden lebih tinggi dibandingkan salmon atau tuna.
8. Kembali ke tradisi.
Makan makanan dengan mengikuti tradisi lebih sehat ketimbang gaya makan modern bahkan diet modern sekalipun. Sejumlah negara punya tradisi makan yang lebih sehat seperti Perancis, Jepang, Italia atau Yunani. Anda bisa mencontek bagaimana masyarakat di negara-negara ini menjalankan tradisi makan mereka yang ternyata lebih menyehatkan ketimbang diet modern sekali pun.
9. Ngemil sayur dan buah.
Gantikan aneka makanan ringan yang banyak mengandung garam, lemak dan gula dengan sayur dan buah.
10. Cermati bahan baku makanan.
Saat membeli makanan olahan perhatikan bahan baku makanannya. Cermati daftar bahan baku makanan terutama tiga bahan makanan teratas. Jika terlalu banyak gula dalam makanan tersebut, sebaiknya batalkan niat Anda untuk membeli apalagi mengonsumsinya.
POLA FIKIR
1. Tambah porsi daun-daunan.
Makan sayur selalu menjadi rekomendasi untuk pola makan sehat. Namun sayuran seperti apa yang sebaiknya dipilih? Pollan menyarankan tambahkan porsi makanan berbasis tanaman terutama daun-daunan dalam pola makan harian.
2. Protein hewani dari sumber terbaik.
Jika ingin makan daging, seafood, ayam pilih produk yang diternak di lingkungan sehat. Dengan kata lain, hanya konsumsi makanan yang berasal dari sumber terbaik. Anda bisa menemukannya dengan panduan dari berbagai media.
3. Sayuran aneka warna.
Variasi makanan bukan hanya membuat waktu makan lebih menyenangkan. Anda bisa menambah variasi makanan dari ragam pilihan warna sayur. Selain terlihat lebih cantik dan memancing selera makan, sayuran aneka warna yang diasup dalam satu porsi menu harian mengandung lebih banyak antioksidan pelawan penyakit kronis.
4. Junk food rumahan.
Kalau Anda ingin makan junk food, tak perlu menahan keinginan ini. Anda masih bisa menikmatinya asalkan memasak sendiri di rumah.
5. Roti gandum.
Semakin putih warna roti semakin tinggi risiko kesehatannya. Jadi pilih roti gandum dan minimalisasi konsumsi produk berbasis tepung putih.
6. Belanja makanan segar.
Saat berbelanja di supermarket, jangan terkecoh dengan produk makanan olahan yang berjejer di bagian tengah toko. Sebaiknya segera menuju tempat makanan segar lalu isi kereta belanja Anda dengan aneka makanan segar bukan makanan olahan.
7. Jangan sepelekan ikan sarden.
Ikan sarden bisa menjadi salah satu pilihan makanan kaya nutrisi. Kandungan omega-3 pada ikan sarden lebih tinggi dibandingkan salmon atau tuna.
8. Kembali ke tradisi.
Makan makanan dengan mengikuti tradisi lebih sehat ketimbang gaya makan modern bahkan diet modern sekalipun. Sejumlah negara punya tradisi makan yang lebih sehat seperti Perancis, Jepang, Italia atau Yunani. Anda bisa mencontek bagaimana masyarakat di negara-negara ini menjalankan tradisi makan mereka yang ternyata lebih menyehatkan ketimbang diet modern sekali pun.
9. Ngemil sayur dan buah.
Gantikan aneka makanan ringan yang banyak mengandung garam, lemak dan gula dengan sayur dan buah.
10. Cermati bahan baku makanan.
Saat membeli makanan olahan perhatikan bahan baku makanannya. Cermati daftar bahan baku makanan terutama tiga bahan makanan teratas. Jika terlalu banyak gula dalam makanan tersebut, sebaiknya batalkan niat Anda untuk membeli apalagi mengonsumsinya.
POLA FIKIR
Saat
saya sedang asyik membaca buku yang berjudul, ‘Berpikir dan Berjiwa
Besar’, ada suatu bagian dalam buku tersebut yang mengingatkan saya
terhadap sebuah pengalaman yang pernah saya alami sendiri bertahun-tahun
yang lalu. Pengalaman saya persis seperti cerita contoh kasus yang ada
dalam buku tersebut, hanya untuk kegiatan atau hal yang berbeda. Inilah
ceritanya.
Bertahun-tahun
lalu, saat saya masih di awal masa kuliah, memutuskan untuk bergabung
dengan salah satu organisasi yang ada di kampus. Di organisasi tersebut
terdapat banyak sie atau divisi dan saya memutuskan untuk memilih sie
acara yang bertugas merencanakan serta merancang dari setiap acara atau
kegiatan yang menjadi tanggung jawab organisasi tersebut. Saya menjalani
proses wawancara yang ditujukan untuk menyeleksi orang-orang yang akan
diterima sebagai bagian dari organisasi dan saya menjawab seluruh
pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tersebut sebaik mungkin. Namun
ternyata hasil wawancaranya berbeda dengan apa yang benar-benar saya
harapkan. Saya diterima, tetapi di sie yang berbeda dengan sangat saya
harapkan, saya diterima di sie perlengkapan. Saya agak kurang suka di
awal, namun sebagai bentuk tanggung jawab serta profesionalisme, saya
tetap melakukan seluruh tanggung jawab pekerjaan yang diserahkan kepada
saya dengan sebaik yang saya bisa.
Ketika
mulai bekerja di dalam sie tersebut, saya menemukan beberapa pekerjaan
yang kurang saya sukai, seperti mengangkat perlengkapan, membersihkan
ruangan (menyapu dan mengepel), serta harus berkeliling ke beberapa
tempat untuk menemukan beberapa perlengkapan yang diperlukan. Sungguh,
pekerjaan yang harus saya lakukan lebih banyak pekerjaan yang bersifat
fisik. Saya sempat merasa bahwa saya diremehkan atau dilecehkan dengan
diberi pekerjaan seperti itu, saya merasa seolah saya menjadi orang
rendahan, seolah saya masuk kuliah hanya untuk jadi ‘tukang
angkat-angkat dan bersih-bersih’. Namun betapa beruntungnya saya sebab
pola pikir yang salah tersebut tidak bertahan lama, hanya beberapa menit
saja. Saya segera mengatakan kepada diri saya sendiri di dalam hati,
‘bahwa pekerjaan tersebut tidak akan selamanya, jika saya kerjakan
dengan sebaik mungkin yang saya bisa kerjakan dengan penuh kesungguhan
serta kerja keras, maka suatu saat nanti akan tiba saatnya bagi saya
untuk naik ke puncak’.
Awalnya
ucapan tersebut tampak seperti sekedar penghiburan diri semata, namun
ternyata memiliki pola pikir benar seperti itu tidak salah sama sekali,
tidak ada ruginya bahkan benar-bena menguntungkan. Pola pikir benar
seperti itu sungguh menguntungkan dan membantu saya bekerja dengan penuh
kesungguhan serta bekerja lebih baik bahkan lebih dari yang diharapkan.
Pola pikir benar seperti itu sungguh memberikan hasil dan benar-benar
memberi hasil. Saya memang harus menunggu hingga tahun keempat
keikutsertaan saya untuk sampai ke puncak organisasi tersebut. Namun,
hal tersebut sungguh memberikan hasil. Saya berhasil mencapai puncak
organisasi tersebut setelah mencoba dua kali untuk menduduki posisi
puncak tersebut.
Akhirnya
setelah saya berhasil mencapai puncak di organisasi tersebut, saya
akhirnya ingat kembali terhadap ucapan saya sendiri yang saya ucapkan
empat tahun sebelumnya. Saya seolah disadarkan bahwa ternyata ucapan
yang positif, ucapan yang berawal dari pola pikir yang benar akan memicu
kita memilih atau bertindak dengan benar. Pada akhirnya, tindakan yang
benar akan memberikan hasil yang benar pula untuk diri kita sendiri
maupun orang lain disekitar kita. Sungguh, berpikir benar dan positif
akan memberikan hasil yang benar dan positif pula. Itulah sekedar
berbagi pengalaman dari hasil berpikir yang pernah saya alami beberapa
tahun lalu. Kini sekarang sedang mempraktekkan kembali pola pikir benar
tersebut dan saya juga percaya bahwa suatu waktu nanti di masa depan
pola pikir benar yang saya jalankan saat ini akan memberi hasil yang
maksimal sesuai dengan apa yang percayai atau yang pola pikir saya
arahkan.
Bagaimana
dengan Anda ? Apakah Anda juga memiliki pengalaman nyata yang merupakan
hasil dari pola pikir benar yang Anda jalankan ? Jika ada, Anda dapat
membaginya pada komentar untuk tulisan ini. Sekian dan semoga berguna
serta dapat memberikan inspirasi untuk diri saya sendiri maupun Anda
yang membacanya.
kiriman vimax yh ane setuju gan, sesuatu yang mau dimakan alangkah baiknya di pkirkan terlebih dahulu, apakah makanan yang akan kita makan berguna bagi tubuh kita ?
ReplyDelete